ABU QATADAH menuturka, “Selepas Perang Hunain, Rasulullah s.a.w. bersabda, ‘Siapa yang telah memberi bukti (ia telah membunuh) lawannya, maka ia boleh mengambil harta rampasan lawannya.’”
Aku pun mencari bukti, tapi tak ada yang menyaksikan aku membunuhnya. Aku mengadukan hal tersebut pada Rasulullah, tiba-tiba ada seseorang (dari Quraisy) yang berkata, ‘Senjata orang yang terbunuh yang ia sebutkan itu ada padaku. Maka relakanlah ia untukku.’
Mendengar hal itu, Abu Bakar berkata, “Sekali-kali tidak, Rasulullah tidak akan memberi burung kecil Quraisy dan meninggalkan singa-singa Allah yang berperang untuk Allah dan Rasul-Nya.”
Rasulullah pun bangkit dan memberikan harta tersebut padaku dan aku (Abu Qatadah) membeli sebuah kebun dengannya.
Demikianlah, Rasulullah menghukumi sebagian perkara dengan keputusan Abu Bakar. Kelantangannya dalam memberikan fatwa di hadapan Rasulullah, langsung dibenarkan oleh beliau. Sungguh sebuah keutamaan Abu Bakar yang tdak dimiliki oleh selainnya. []
Sumber: Abu Jannah. Sya’ban 1438 H. Serial Khulafa Ar-Rasyidin, Abu Bakar ash-Shiddiq. Jakarta: Pustaka Al-Inabah.
No comments:
Post a Comment