Posted by Saifur Ashaqi
Selasa, 09 Februari 2016
Imam Hakim meriwayatkan dalam
kitab Mustadrak, dari Abu Musa, bahwa Rasulullah s.a.w.. singgah di rumah seorang
Badui. Beliau dimuliakan, maka beliau bersabda kepadanya, “Wahai Badui, katakan
keperluanmu?”.
Badui menjawab, “Ya Rasulullah, seekor unta betina dengan
pelananya dan domba betina yang diperah oleh keluargaku”. Ini diucapkannya
sampai dua kali.
Rasulullah bersabda, “Mengapa
engkau tidak seperti nenek tua Bani Israil?”.
Para sahabat bertanya, “Ya
Rasulullah, siapakah nenek tua Bani Israil itu?”.
Rasulullah s.a.w. menjawab,
“Sesungguhnya Nabi Musa hendak berjalan membawa Bani Israil, tetapi dia
tersesat di jalan. Maka para ulama Bani Israil berkata kepadanya, ‘Kami katakan
kepadamu bahawa Nabi Yusuf mengambil janji-janji Allah atas kami, agar kami
tidak pergi dari Mesir sehingga kami memindahkan jasadnya bersama kami’.
Nabi
Musa bertanya, ‘Siapa diantara kalian yang mengetahui makam Nabi Yusuf?’.
Mereka menjawab, ‘Yang tahu
dimana kuburan Nabi Yusuf hanyalah seorang nenek tua Bani Israil’.
Nabi Musa
memintanya agar dihadirkan. Kemudian Nabi Musa berkata kepadanya, ‘Tunjukkan
kepadaku dimana makam Nabi Yusuf’.
Nenek itu menjawab, ‘Aku tidak mau
memberitahu hingga aku menemanimu di surga’. Sebenarnya Nabi Musa tidak
menyukai permintaannya, namun para ulama Bani Israil menyerukan, 'Kabulkan
permintaannya’.
Nabi Musa pun mengabulkan permintaan nenek tua itu. Lalu nenek
tua itu mendatangi sebuah danau bersama Nabi Musa dan kaumnya dan berkata,
‘Kuraslah airnya’. Setelah air telah surut, nenek tua itu berkata, ‘Galilah
disini’.
Begitu mereka menggali, mereka menemukan jasad Nabi Yusuf. Saat jasad
Nabi Yusuf diangkat dari tanah, jalanan langsung terlihat nyala seperti cahaya
pada siang hari.
Wallahu A’lam
Sumber : Kitab Shahihul Qishas
No comments:
Post a Comment